Postingan

Salah Tujuan

Gambar
Ketika hatimu berharap, namun yang datang bukanlah yang sesuai harapan Aku yang salah, tak sebaik itu  mempersiapkan diri Sehingga belum pantas untuk di dampingi. Yaa Ghafur... Yaa Latif.... ----------------------------------------------------- Ada, Teman kuliah dulu, waktu di Semarang. Harusnya aku sadar, kalau dari awal orang itu sudah memberikan isyarat dan seperti biasa, aku yang tak sebanyak itu percaya dirinya, menepis apa yang di depan mata Terlebih, orang itu tidak sesuai kriteriaku (idealismenya sulit dipatahkan, terlalu menggebu-gebu, dan dia orang jauh, dari  daratan Melayu sana). Ketika dia menyukai seseorang, dia akan berusaha keras untuk memperlakukannya dengan sebaik mungkin, itu yang terlihat dan kata mbak Yen juga begitu. Puncaknya di Februari kemarin, sebelum sidangku yang mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman. Termasuk dia. Yang selalu berusaha membantu sebiasanya, terutama masalah sistem di kampus. Karena dia cukup kenal banyak orang di UNNES, tem

Bersandar Pada Manusia (Lemah)

Gambar
Maafkan ya Allah.. bolehkan kali ini untuk mengeluh .. Sungguh sesak, ketika harap tersandar kepada manusia Tepatpun akan kecewa, apalah lagi jika tidak. Engkau, Dzat yang Maha Mengetahui segala isi hati Rencanamu pasti yang terbaik, tak ada ragu Tetapkanlah iman di hatiku, tariklah kembali jika aku lalai Yaa muqollibal qulub , tsabit qalbi alla diinik. "Wahai Dzat yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku di dalam agamamu." Sudah, aku berpasrah Yang kuminta hanya, semoga aku tidak menjadi sesak bagi orang lain Bimbinglah Ya Allah, ampunilah, dan berikanlah pertolongan... Yaa Hayyu Yaa Hayyum, Birohmatika astaghis, aslihli sa'ni kullah, wala takilni illa nafsi torfa ta 'ain. "Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri. Janganlah Engkau serahkan diriku kepadaku, walau hanya sekejap matapun,  tanpa mendapat pertolongan dan bimbingan darimu." Wonosobo, Januari 2022

OASE (Qurrota 'Ayun , Penyejuk Pandangan Mata)

Gambar
  ~ Reyhan Setahun terakhir, ketika Reyhan bertemu dengan semut, dia selalu teriak   “ayah, ammah, mbah buk… semuuuuuuuut nabi imann” (semut Nabi Sulaiman).   Hmm. Anak ini mengajari banyak sekali, apapun situasinya bisa tersenyum kalau ada dia.  Kamu sedih di puk..puk-in, kamu diem di panggil-panggil,  kamu senyum-senyum dia tanya ada apa,  kamu nangis dia ikut nangis, "ammah kenapa ?"  kamu bersenandung, dia tanya “ammah apaa?” Masyaallah, semoga terjaga kelembutan hatinya.  dan yang terakhir kemarin waktu hari sabtu  "ammah kok mboten sekolah, nanti di marah bu guru loooo....". Kujawab "kan ammah bu gurunya leeee...." 😂   Ya Allah… sudah banyak senyum yang dia ciptakan untuk orang-orang sekitarnya. Semoga sampai dewasa ~    Kamu pernah merasakan, Ketika  melihat seseorang, mengingat seseorang,  Kemudian merasa sangat bersyukur mengenalnya, entah darimanapun sudut pandangnya dia tetap baik,  Dia tetap bisa membuatmu memandang sisi yang menga

IKHLAS

Gambar
Melepas yang belum saatnya untuk di genggam...   Menjauh supaya tetap pada jalurnya  Jika hilang,....  berarti memang bukan kamu.

Roda Berputar, Masa Berganti, Bahagia dan Sedih Bergantian

Gambar
Bahwa yang indahpun akan berlalu.  Sedih bahagia berganti.  Senyum berubah jadi muram.  Tapi ada satu catatan.  Bahwa semuanya tak mesti kamu tampakkan dihadapan semua orang.  Yang baik mari kita bagi, yang jadi bahan sesaknya hati mari bersama dijadikan pelajaran.  Yang kekal itu tak ada.  Yang setia adalah kasih sayangNya.  Sebab Allah adalah Ar Rahim tak ada jeda.... 😊.  Salahpun kamu dimaafkan.  Berdosapun tobatmu akan diterima.  Kurang apa Dia pada kita.  Sehingga kau tinggalkan saat kamu merasa semua baik baik saja.  Pandanganmu yg perlu diperluas.  Mengingat kembali bahwa roda terus akan berputar. Sampai pada putaran kesekian.  Ketika ditakdirkan tak lagi kayuhan yang dapat diupayakan.  Waktumu telah habis .  Rizkimu di dunia tak ada lagi. Kamu telah kehabisan segala kesempatan. Senja

Apa Yang Harus Dipelajari Oleh Wanita ?

Gambar

Kita Masih diperjalanan

Gambar
  Akunya lemah, jadi butuh penguat Jika yang disampingku adalah yang biasa saja Aku takut nanti terjungkal, alpa, lupa, kemudian futur berkali-kali dan tak kembali   Aku bukan apa-apa, jadi yang kupinta kepadaNya cukuplah ia yang bisa membersamai Dalam langkah yang bermuara ibadah tak berkesudahan, yang tak akan ada jeda dan bosan Meski sekali dua kali kita pasti akan berbelok sedikit Tapi kuharap yang ada di sampingku adalah yang akan mengingatkan dan mengajakku kembali   Jangan menuntut jika tak mampu memberi Jangan meminta tolong kepada orang lain jika kamu masih mampu melakukannya sendiri (pesan bapak dulu) Sebab itu aku perbaiki diriku, agar nanti ketika aku bertemu dengan seseorang itu Kita adalah manusia yang sama -sama beruntung untuk saling memiliki   Rasanya tetap timpang Harus ada penyeimbang Tapi tak apa, setiap kita ada ujiannya masing-masing Sejauh apapun Nantinya juga akan berhenti Kota Lama - Semarang