Pembelajaran Berorientasi Industri - Teaching Factory
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat siang bapak/ ibu sekalian kali ini saya akan membahas tentang Teaching Factory atau yang berikutkan akan disebut TEFA. Saya akan melakukan pembahasan singkat mengenai TEFA dan dibagian akhir saya akan menyajikan hasil telaah saya tentang sebuah video pembelajaran TEFA.
Ukuran keberhasilan SMK dan Vokasi adalah keterserapan lulusan. Maka harus ada kerjasama. Pemicu ketertarikan industri bermula dari kepercayaan akan kualitas produk yang dihasilkan dalam proses belajar mengajar.
Teaching Factory - Tefa adalah bembelajaran berorientasi industri. tefa terbukti menjadi model pembelajaran yang efektif.
Kita tengok lagi perbedaannya dengan PjBL (Project Based Learning)
PjBL merupakan kegiatan produksi dalam konteks industri yang dibangun oleh sekolah yang dikenal dengan Teaching Factory (Tefa) dengan tujuan untuk mendorong peserta didik lebih kreatif, inovatif dan berkelanjutan.
Konsep teaching factory merupakan penggabungan konteks belajar dan lingkungan kerja yang realistis dan memunculkan pengalaman belajar yang relevan. "Pabrik dalam sekolah (teaching factory)" adalah sarana produksi yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata Industri dan tidak berorientasi mencari keuntungan. “Pembelajaran pada teaching factory di SMK adalah pembelajaran berbasis produksi atau jasa mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri, dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.”
Teaching factory SMK dalam pelaksanaannya menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan dari SMK. Sekolah bukan saja sebagai tempat pendidikan akademik, tetapi juga merupakan tempat membuat produk/layanan yang berstandar industri sesuai kebutuhan masyarakat pada umumnya. Sekolah harus mengkondisikan area, lingkungan, suasana, aturan tata kelola kerja di ruang praktik seperti yang ada di industri atau tempat kerja yang sebenarnya.
1. Latar belakang teaching factory : Angka pengangguran anak di usia muda tinggi, tapi dunia usaha kesulitan menemukan tenaga terampil dan memiliki etos kerja yang baik. Ada kesenjangan antara pencari kerja dan kebutuhan industri.
2. Tefa menerapkan nilai-nilai budaya kerja di industri yang meliputi :
b. Kejujuran
c. Efisiensi
d. Kualitas
e. Inovasi
3. Prinsip teacing factory
b. Efektif yaitu menerapkan standar kualitas lingkungan kerja rapi, aman, dan nyaman, adanya SOP kerja.
c. Keterpaduan yaitu memadukan antara matapelajaran normatif, adaptif, dan produktif
d. Kolaborasi yaitu meningkatkan kolaborasi antara sekolah dengan dunia usaha/ dunia industri
4. Komponen teaching factory :
b. Jobsheet
c. Jadwal blok
d. Keterkaitan antara ketiganya
5. Asesmen/ penilaian:
b. Waktu penyelesaian pekerjaan pada poin penilaian, dialtih bekerja efiseien
Hasil Telaah Video
Video yang ditelaah dapat dilihat pada link berikut : Klik Video
Perencanaan, Pembelajaran dan Asesmen dilakukan guru.
Perencanaan
1. Cek kelengkapan apakah sudah sesuai K3
2. Menentukan tujuan pembelajaran
Pembelajaran
1. Menerima Order (Menyambut pengunjung di kafe dan menawarkan menu)
2. Memastikan peserta didik melakukan langkah kerja yang tepat
3. Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok
4. Membagikan jobsheet
5. Menyerahkan order pelanggan
Asesmen
1. Memantau proses melayani order
2. Memantau proses pembuatan pesanan dari awal hingga akhir sekaligus melakukan quality control
3. Memantau proses packaging
4. Melakukan quality control
5. Evaluasi dan Refleksi
Blog sudah bagus, ditingkatkan lagi dan diperbanyak berbagi praktik baiknya, tetap semangat untuk melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.
BalasHapusPembahasan tentang TEFA oleh penulis, sudah memberikan gambaran tentang topik tersebut. Semoga sukses selalu.
BalasHapusPembahasan tentang TEFA sudah memberikan deskripsi yang jelas. Semangat terus dan sukses selalu
BalasHapus