Hanya Hamba
“Kita tidak pernah tau bagaimana nanti ujungnya, yang jelas rencana Allah pasti luar biasa. Kalau tidak terkabulkan sekarang, mungkin nanti, kalau tidak nanti, mungkin lain kali, kalau belum juga, tunggu saja, mungkin ada satu gambar titik yang ingin Allah ajarkan, agar yang kurang menjadi genap, dari situ mungkin akan terlihat sempurna menurut takaran-Nya”
Mengeja potongan takdir
Mengambil satu bagian yang terlihat akan
bisa melengkapi
Kita tak tau awalnya
Entah akan menjadi utuh,
Kita yang lemah
Tidak tau apa yang menanti di akhir
Yang terlalui, pasti ada hikmah yang Allah
selip, meski tipis
Dan peka dibentuk dari kita yang mau
untuk menata hati, sehingga tak luput dari pesan-Nya
Tak ada yang salah dari semua jawaban,
karena dari awal semuanya akan menjadi mungkin
Jika pilihan kita adalah “sudah”,
Yakin… itupun yang terbaik dari Allah
Asal nanti, yang dulunya baik, jangan
berubah dengan adanya proses ini
Jangan jadi keruh, kita akan baik-baik saja.
Pun jika ini sesuai tujuan awalnya,
Kita sama sama tau, bahwa perkenalan itu
tak berhenti sampai disini
Akan terus ada hal-hal yang membuatmu
terkejut
Geleng-geleng kepala,
Bersyukur dan mengeluh.
Karena ini adalah proses seumur hidup.
Mungkin sampai renta, sampai tak lagi ada
usia.
Bukankah setelah itu akan terlihat jelas
tujuan kita ?
Memetik apa yang kita harap dulu akan bisa
dicapai
bersama-sama dari dunia hingga Jannah-Nya
Adapun ikhtiar ini adalah perantara
mencapai apa yang sudah tertulis sebelum kita terlahir.
Yang jauuuuh dulu, selum ada yang menyebut
namaku dan namamu,
Allah telah menulis segala kejadian
terkait kita
Ikhlas insyaAllah..
Karena memang yang akan menjadi takdir,
tak akan pernah salah ruang, tempat, dan waktu. Walau sedetik.
Tergantung bagaimana kita …
Niat kita…
Cara kita …
Pandangan kita …
Prasangka kita…
Dan tentu, ikhtiar kita
Dan Allah.. adalah sebaik-baik perencana.
“Allah yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Dia
menundukkan matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah
ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya) dan menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu”
[Qs. Ar-Ra’d: 2]
Selamat melangkah lagi, lebih jauh,
melesat, membaik, menghapus yang tidak perlu
Yang sudah, yasudah, tidak ada yang sia-sia
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari perkataan ust. Salim A. Fillah tentang merapi yang berdebu “Merapi itu tidak salah karena mengeluarkan debu dan lahar, karena ia-pun hanya hamba dan iapun hanya tengah menjalankan titah Rabb-Nya.”
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
[Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat]
"Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna."
Komentar
Posting Komentar
Mohon Berkomentar dengan bahasa yang sopan. Terimakasih ^^