Sekolah Pencetak Wirausaha

 



Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengelola usaha atau bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan model kegiatan berwirausaha untuk membentuk jiwa wirausaha dan mendorong keberanian peserta didik untuk memiliki keterampilan berwirausaha. Tujuan dari kelas kewirausahaan di SMK adalah untuk membekali peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha sukses di masa depan, atau setidaknya mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja dengan pemahaman tentang cara menjalankan bisnis. Asesmen kelas kewirausahaan adalah proses asesmen yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja atau kemajuan peserta didik dalam hal pengetahuan dan keterampilan dalam kewirausahaan. 

 

Seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik berikut:

 

1.      berdaya cipta tinggi,

2.      memiliki inovasi tinggi,

3.      mandiri atau tidak tergantung pada orang lain,

4.      berorientasi pada prestasi,

5.      memiliki komitmen tinggi dalam bekerja,

6.      memiliki etos kerja yang bagus,

7.      memiliki tanggung jawab,

8.      memiliki keberanian dalam menghadapi risiko,

9.      dapat menemukan peluang,

10.  memiliki jiwa leadership dan manajerial yang baik,

11.  memiliki kemampuan personal yang baik.

 

Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang dapat memperkuat pembelajaran PKK. Indikator keberhasilan usaha dengan menggunakan pemasaran berbasis digital marketing adalah :

 

1.      Pencapaian penjualannya lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan fasilitas pemasaran berbasis digital marketing

2.      Biaya operasionalnya lebih kecil.

3.      Mengkolaborasikan teknik pemasaran secara digital yang berujung pada order produk (barang/jasa).

4.      Penggunaan Search Engine Marketing dan Social Media Marketing dalam pembuatan konten pemasaran.

5.      Dilakukan berdasarkan permintaan konsumen/sesuai dengan tren pasar kekinian.

6.       Media sosial yang dimiliki peserta didik dan sekolah digunakan sebagai sarana promosi, pemasaran dan penjualan produk (barang/jasa) secara online.

7.      Pemantauan kegiatan bisnis peserta didik dilakukan menggunakan aplikasi 

 

 

“Kelas kewirausahaan di SMK adalah kelas yang dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan wirausaha mereka sendiri”

 

“Asesmen pembelajaran berbasis kelas kewirausahaan dilakukan berdasarkan pemenuhan standar proses dan spesifikasi produk/layanan jasa yang dipersyaratkan oleh konsumen, serta ketercapaian omzet yang ditetapkan”


Berikut adalah video sebuah Sekolah Pencetak Wirausaha 

 

 Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW)

Berikut ini adalah inti dari video di atas :

Peserta didik mendapatkan pembimbingan mulai dari mencari peluang di kelas X, melakukan kegiatan wirausaha di kelas XI dan menjadi mentor sebaya di kelas XII. Bagi siswa kelas X : target analisis usaha di lingungan sekitar. Bagi siswa kelas XI : Project Work dengan bantuan bank mini sekolah. Bagi siswa kelas XII : bagi yang sudah berwirausaha dikembangkan menjadi mentor sebaya bagi adik kelas. Jenis usaha yang tersaji dalam video adalah budidaya tanaman hias, penjual buah dan sayur musiman, bisnis online (tas, sepatu, dll). Guru melakukan pembimbingan dan melakukan evaluasi agar pada akhir pembelajaran peserta didik dapat mencapai omset. Pemantauan kegiatan bisnis biasanya dilakukan melalui aplikasi.          Asesmen dilakukan dengan menelaah portofolio dari apa yang sudah dikerjakan peserta didik dan melihat pada akhir pembelajaran apakah mencapai target.

Perbedaan antara kelas kewirausahaan dan PjBL 


 

 


 

Komentar

  1. Kelas kewirausahaan yang Ibu Ria Rosita Lestari laksanakan telah memberikan pemahaman dasar yang baik bagi siswa tentang dunia bisnis. Antusiasme siswa terlihat jelas dalam setiap kegiatan. Namun, untuk semakin memperkaya pengalaman belajar siswa, saya menyarankan adanya kolaborasi dengan praktisi bisnis. Mengundang pengusaha sukses sebagai narasumber dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan menginspirasi siswa. Selain itu, pelatihan daring yang fokus pada keterampilan spesifik seperti pemasaran digital, keuangan, dan pengembangan produk dapat melengkapi materi yang telah disampaikan. Dengan demikian, siswa tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses di era digital.

    BalasHapus
  2. Model kegiatan SPW ini sangat bermanfaat baik bagi sekolah dan siswa. Alurnya yang dimulai dari kelas X dan berakhir kelas XII memberikan makna,pembelajaran dan pengalaman yang berbeda. Akan lebih lagi apabila kegiatan wirausaha yang dikembangkan oleh siswa berkaitan dengan kompetensi keahlian masing-masing.

    BalasHapus

Posting Komentar

Mohon Berkomentar dengan bahasa yang sopan. Terimakasih ^^

Postingan populer dari blog ini

TELAAH KELAS INDUSTRI

Tujuan Pembelajaran (TP) & Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) - Elemen 1